Laman

Selasa, 13 Maret 2012


“Golgota terkata
 mulut bisa menipu
hati  tidak
Semua jelas sudah
 benci dan cinta manusia bertarung
tapi
Di atas palang kayu terpaku  sang pendamai
Golgota, bukankah cawan ini harus kuminum?”

Lihatlah salib terpanjang  ia yang sedang bergantung lemah
Lihatlah saat ia menderita serentak mencinta
Lihatlah ia yang mengampuni  dan berpasrah
“Bapa ampunilah mereka sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat”.

 Disana teriak membahana deras bersama tetesan segar darah penebus  membasuh dosa
 “Yesus kalau kamu anak Allah selamatkan dirimu. Selamatkanlah diriMu dan turunlah dari salib itu”!
“Orang lain Ia selamatkan, tetapi diriNya sendiri tidak bisa Ia selamatkan”.
“Hai, Raja Orang Yahudi, turunlah dari salib itu supaya kami dapat percaya “!
“Engkau yang ingin merobohkan bait Allah, turunlah dari salib jikalau Engkau sungguh – sungguh anak Allah”!
Hai umatku apa salahku padamu?

PerjalananNya memang sangat panjang
 sejauh hidup ini telah dimulai dan akan berakhir.
 LangkahNya benar.
Menggendong kesetiaan dan cinta yang utuh
serentak meringankan langkahNya tapak demi tapak 
hingga  langit dan bumi pun tak kuasa menahanNya.
Tetesan- tetesan  rahmat mengalir deras
sementara  air mataNya terurai turun bahagia
menutup kisah salib penuh bangga,”Selesailah sudah”.
(Ciro)

Tidak ada komentar: