Laman

Selasa, 13 Maret 2012

KEBENARAN BELUM MATI

Fr. Raul Mbete
Prolog : Daun-daun kesombongan dan keangkuhan telah gugur berjatuhan… tertiup angin, dan entah kemana mereka terbang…jauh, tak satupun yang tahu…sekarang yang tinggal hanyalah kekosongan…kekosongan yang selalu berharap,kekosongan yang rela menanti tuk diselimuti sebuah kisah tentang KEBENARAN … setidaknya untuk dapat membongkar kebrutalan yang selalu memakan korban,menghancurkan naluri binatang para aktor pembunuhan…lantas, apa yang harus dimiliki??? Sadar…yang sepenuhnya…kesadaran…Yang dari Allah…”KESADARAN SUCI…”

ADEGAN I

Latar      : Rumah keuarga Hector. Hector,Rahel,Bara,Pares dan Laura. Layar dibuka.
           Hector    : (Gelisah berjalan kesana kemari perasaannya masih tak  menentu…batinnya bergejolak pasti…terus…berjalan tanpa arah berkelana tanpa   tujuan…apa yang ingin ia gapai???)Rasa-rasanya aku semakin tak sanggup menghadapi semua ini(berpikir sejanak) apakah aku harus mengkhianati Herodes?Ataukah aku harus membinasakan nyawa tak berdosa dari raja baru itu? Akh, Entahlah, tapi sepertinya perasaanku mengatakan lain, entah apa? Tiba-tiba aku takut dan gelisah untuk kemudian menyadari ketakpantasanku. Aku tak tega membunuh Raja baru itu. Ya aku tak punya hak sedikitpun atas nyawanya. Harus kuakui kalau aku memang tak sanggup melakukannya. Sekiranya darah suci itu tak boleh tumpah setitikpun dari tangan seorang pembunuh sepertiku. Cukuplah sudah mayat-mayat orang Filistea dan Nabatea menjadi akhir dari seluruh kisahku.Kisah kelam yang telah menghantarku sampai pada titik ini, rasa-rasanya ada sesuatu yang telah mengubah seluruh hidupku. Ia menyentuh dengan hati dan menyapa lewat perasaan. (Berjalan ke depan lalu memanggil Bara) Bara……….!!!
Bara        : (masuk) Apakah tuan memanggil saya???
Hector    : Pergilah ke Betlehem, di kota Daud dekat padang Efrata dan carilah berita tentang bayi yang baru dilahirkan malam ini. Tapi ingat, jangan sampai gerak-gerikmu tercium oleh para prajurit istana yang lain.
Bara        : Kalau boleh hamba tahu, ada apa sebenarnya dengan bayi itu?
Hector    : Sudahlah!!! aku tak punya banyak waktu untuk menjelaskan semuanya, nanti kau juga akan tahu. Lagi pula aku tak sanggup menjelaskan semua ini sementara kebimbangan masih terus menghantuiku. Sekarang pergilah sebelum terlambat.
Bara        : (mengangguk) baik tuan!!! (Lalu keluar)
Hector    : (berpikir) pasti Herodes akan marah besar,seandainya ia tahu akan semua ini… tapi sudahlah…aku siap menerima apapun yang akan terjadi…bahkan kematian sekalipun!!! Lebih baik aku mati demi kebenaran, ketimbang aku hidup di atas keangkuhan yang tak bertanggungjawab. Sudah cukup kekejaman Herodes menyiksa rakyat yang tak berdosa.  Kiranya kehadiran Raja Baru itu menjadi tanda yang menyelamatkanku dan semua orang yang mencintai kebenaran…(tertegun sesaat)
(Tak lama kemudian Rahel  masuk…lalu mendekati Hector)
Rahel      : Apa yang kau pikirkan Hector? Kau kelihatan sangat gelisah…tak seperti biasanya kau tampak seperti ini???
Hector    : seandainya kau tahu apa yang kurasakan, tentu kau tak bedanya dengan aku,,,mendekap dalam kegelisahan ini..
Rahel      : Apa yang sedang kau rasakan, suamiku??? Kuharap bukanlah kesedihan yang meracuni pikiranmu apalagi kesepian yang mengekang hari-harimu. Kalau boleh aku tahu apa gerangan yang menambati perasaan hatimu???
Hector    : Entahlah…tiba-tiba saja aku takut akan perasaanku sendiri, aku takut suatu saat aku tak sanggup membendungnya, karena mungkin ia telah mengalir bersama darahku dan menyatu dengan dagingku.......(baca naskah)

Tidak ada komentar: