Sri Paus Yohanes paulus II beserta
rombongan dari vatikan memasuki Seminari Tinggi St. Petrus Ritapiret pada
tanggal 11 Oktober 1989, pukul 18.52 waktu setempat. Rombongan yang menyertai
Sri Paus berjumlah 32 orang. Hadir di dalamnya 2 orang kardinal Agostino
Cardinal Casaroli, menteri luar negeri vatikan dan Josef Cardinal Tomko yang
mengepalai propoganda fidae. Selain
itu, duta besar vatikan untuk Indonesia Mgr. Fransesco Canalini dan beberapa
uskup agung; Mgr Stanislao Dziwisz, sekretaris paus dan beberapa uskup lainnya
serta sejumlah awam. Selain rombongan vatikan, sejumlah pejabat Pemerintah
Indonesia Koesmami Hardjono, mantan atase militer Indonesia di Spanyol yang
dipercayakan mengawal Sri Paus selama kunjungannya ke Indonesia.
Sebuah sedan mungil hitam mengkilap
bertuliskan Tamu Negara berhenti
tepat di tengah depan pendopo agung Seminari Ritapiret. Sri Paus disambut
dengan ucapan selamat datang dan ciuman penuh sukacita oleh Rm. praeses
Dominikus Balo Pr dan prefek Rm. Yosef Nahak Pr. Kepada praeses, Sri Paus
berucap”Father Rektor, we are brother Christ.
Kemudian satu persatu para pastor dan suster menerima sentuhan tangannya yang
lembut dan penuh kasih. Sri Paus yang
didampingi Uskup Agung Ende, Mgr Donatus Djagom SVD memberikan satu persatu
rosario kepada masing-masing pastor dan suster sebagai bentuk perhatiannya
sekaligus dorongan untuk mencintai doa Rosario. Ia juga memberkati pasasti yang
bertuliskan: “DENGAN BERKAT DAN RAHMAT TUHAN, YANG TERSUCI SRI PAUS YOHANES PAULUS
PP II, TELAH BERKENAN MENGUNJUNGI SEMINARI TINGGI ST. PETRUS RITAPIRET,
MAUMERE=FLORES=NTT=INDONESIA, PADA HARI RABU SORE-KAMIS PAGI TANGGAL 11-12
OKTOBER 1989”. Seusai memberkati prasasti, Sri Paus yang didampingi Mgr Donatus
Djagom melangkah ke halaman tengah. Memasuki barisan ke 73 frater dan para
karyawan-karyawati, dokter serta juru rawat sekali lagi disambut tepukan tangan
yang meriah. Beliau menyambut sukacita anaknya satu persatu dengan rangkulan
tangan yang lebut sambil berucap God
bless you. Setelahnya, Sri Paus beristirahat sejenak. Kemudian dilanjutkan
dengan acara makan malam bersama Mgr Stanislao, sekretaris pribadinya dan Mgr
Donatus Djagom. Beliau dilayani oleh Prof. Dr. Josef Glinka SVD, seorang
misionaris Polandia. Pada kesempatan ini juga, Sri Paus dengan tekun mendengar
informasi mengenai umatnya di Flores, tentang seminari dan calon imam serta
para imam, yang diinformasikan oleh Mgr Donatus Djagom. Sementara itu, para
kardianl beserta rombongan lainnya mencicipi santap malam di ruang makan
tersendiri.
Pukul 20.00 Sri Paus dan rombongannya
menuju Ledalero untuk bertatap muka dengan para imam, frater, dan
rohaniwan-rohaniwati. Sekembalinya dari Ledalero, beliau lansung menuju Kapela
Agung Seminari Tinggi ST. Petrus Ritapiret untuk berdoa, kemudian bersitirahat.
Keheningan Ritapiret penuh damai dan berkat sukacita menyertai istirahat Bapa
Suci. Pukul 06.30, Kamis 12 Oktober, Sri Paus menuju kapela, berdoa pribadi,
menjumpai sahabatnya Yesus Kristus. Puluhan para frater yang menanti sejak pagi
buta di kapela tak terlewatkan moment itu untuk mengabadikan beliau. Seusai
sarapan pagi, beliau dijemput Mgr. Donatus Djagom utnk berpose bersama para
frater, staf pembina Ritapiret, para suster, dan keamanan di tangga masuk kapela.
Setelah acara foto bersama, Sri Paus pun pergi meninggalkan Ritapiret menuju
Tim-Tim. Para Frater, para pastor mengiringi beliau ke Pendopo Agung Ritapiret.
Sri Paus dengan tenang berdiri di antara para frater dan selanjutnya masuk ke
mobil yang didampingi Mgr Donatus. Dengan penuh haru tangan dilambaikan
mengiringi deru mobil yang perlahan-lahan mengilang dari pandangan mata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar